Prinsip Persaudaraan Dan Kasih Sayang yang terkandung dalam Al-Qur'an, beserta tafsiran dari beberapa Tafsir Qur'an. (Psikologi Motivasiku).



PRINSIP PERSAUDARAAN DAN KASIH SAYANG

Di susun oleh:
Yogi Abdul Aziz        (11220124)

YOGYAKARTA
2012/2013


BAB I
PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang diwariskan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad Saw yang didalamnya Islam sebagai rahmatan lilalamin bagi seluruh umat manusia yang ada dimuka bumi. Tentunya setiap agama memiliki perinsip yang berbeda-beda walaupun inti dalam ajarannya ada tentang perdamaian, toleransi dalam beragama, dll, sehingga dengan demikian diharapkan mampu saling bertoleransi dan menghargai antara umat beragama.
Dalam agama Islam kita diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati tanpa memandang ras, suku, agama, karena manusia itu sendiri berawal dari asal yang sama.
Firman Allah: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari yang satu (Adam)  (Surat an-Nisak, ayat 1)[1].

Melalui ajaran dan pilar tadi, Islam mendorong para pengikutnya agar bersikap tolerasi dan bersikap positif terhadap budaya, karena Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai khalifah yang mempunyai tanggung jawab kolektif untuk membangun bumi ini, sehingga nantinya akan terjalin sebuah persaudaraan dan saling menyayangi antara uamat beragama, Mengapa demikian karena dalam Al-Qur'an sendiri menjelaskan bahwa setiap orang mukmin itu bersaudara serta menyuruh untuk berdamai dan bertakwa kepada Allah SWT secara bersama-sama supaya diakhirat kemudian mendapatkan rahmat dari-Nya.
Dalam tulisan ini pemakalah akan sedikit menjelaskan mengenai Prinsip Persaudaraan Dan Kasih Sayang yang terkandung dalam berbagai tafsir Al-Qur'an, yang nantinya akan diwakilkan dari berbagai surat dan ayat yang berkaitan dengan tema yang diangkat oleh pemakalah yaitu: surat Al-hujurat ayat 10, surat yunus ayat 57, surat yusuf ayat 87, surat al-a'raf ayat 56. Dari ayat yang akan dibahas nanti semoga bermanfaat dan berguna bagi pembacanya.
A.    Penegasan Judul
a.       Prinsip Persaudaraan
Perinsip adalah sebuah pernyataan atau aturan pokok yang dimiliki oleh setiap manusia maupun kelompok dan bisa dikatakan juga sebgai ciri khas dari seseorang, sehingga menjadi pedoman awal untuk berfikir atau bertindak. Perinsip ini sebuah inti dari dalam melakukan tindakan karena perinsip berawal dari pengalaman. Sedangkan persaudaraan adalah sebuah ikatan yang didalamnya saling mempengaruhi ataupun ada ikatan emosional yang erat.
b.      Kasih sayang
Kata kasih dan sayang memiliki makna yang sangat luas, pastinya setiap manusia memiliki kasih sayang yang ada dalam sanubarinya. Kasih dan sayang adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT untuk makhluknya dengan bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang damai agar mendapatkan sebuah ketetentraman dalam hidupnya. Maka dari itu kita perlu memahami makna dari kasih sayang itu sendiri supaya mampu menghargai ketika menghadapi sebuah perbedaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Prinsip Persaudaraan dan Kasih Sayang adalah aturan pokok atau pedoman awal untuk bertindak yang dibarengi dengan rasa toleransi yang nantinya akan terciptanya sebuah keharmonisan dalam hidupnya, setelah itu akan terbentuknya rasa cinta dan kasih sayang, baik cinta kepada tuhan, sesama manusia dan alam sekitar.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Redaksi Ayat dan Terjemahan
1.      Surat Al-Hujurat/ 49:10

إِنَّمَاالْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْابَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوااللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Artinya:
"Sesunggunya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". (Al-hujurat, 49;10)[2]

2.      Surat yunus: 57
يَأَيُّهَاالنَّاسُ قَدْجَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌلِمَافِى الصُّدُوْرِوَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya:
"Wahai manusia, sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman". (Yunus: 10; 57)[3]

3.      Surat Yusuf: 87
يَبَنِيْ اذْهَبُوْافَتَحَسَّسُوْامِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَاتَايْئَسُوْامِنْ رَّوْحِ اللهِ, اِنَّهُ لَا يَا يْئَسُ ا مِنْ رَّوْحِ اللهِ اِلَّاالْقَوْمُ الْكَفِرُوْنَ
Artinya:
"Wahai anak-anakku! pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah,hanyalah orang-orang yang kafir"[4]. (Yusuf: 12;87)[5]
4.      Surat Al-A'araf: 56
وَلَاتُفْسِدُوْافِى الْاَرْضِ بَعْدَإِصْلاَحِهَاوَادْعُوْهُ خَوْفًاوَّطَمَعًاإِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya:
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi, setelah (diciptakan) dengan baik.[6] Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut  dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan". (Al-a'raf: 7;56)[7]

B.     Tafsiran Ayat
1.      Tafsiran Surat Al-Hujurat Ayat 10
Tafsiran pertama yaitu tafsir Jalalin:
 اِنَّمَاالْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ(Sesunguhnya orang-orang mu'min adalah saudara) dalam seagama – فَاَصْلِحُوْابَيْنَ اَخَوَيْتِكُمْ (karena itu damaikanlah antara kedua saudara kalian) apabila mereka berdua bersengketa. Menurut qiraat yang lain dibaca Ikhwatikum, saudara-saudara kalian وَاتَّقُوااللَه لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ (dan bertalwalah kepada Allah supaya kalian mendapat rahamt).[8]
Dalam tafsir Departemen Agama dijelaskan dalam kata-kata pentingnya yaitu:
Ikhwah إِخْوَةٌ yang artinya saudara, bentuk jamak dari akhun. Kata jadiannya ukhuwwah atau persaudaran. Al-akh adalah seorang yang menyertai orang lain dalam kelahiran, baik dari dua pihak yaitu ayah dan ibu, atau salah satu pihak saja atau dari hal persusunan. Istilah ini (persaudaraan) bisa untuk keluarga atau satu kabilah atau satu pekerjaan (profesi) atau lainnya…[9]
Dalam artian ayat ini menjelaskan bahwa semua kaum mukmin adalah saudara bagi yang lainnya dan mestinya saling menyayangi serta saling membantu. Maka disinilah pentingnya bertoleransi baik satu agama maupun luar agama,   karena pada dasarnya hubungan  persaudaraan berlandaskan agama itu akan kebawa ke akhirat, berbeda halnya jika hubungan persaudaraan karena berbeda agama akan terputus ikatan persaudaraannya.
Sehingga dapat disimpulakan dalam tafsir departemen agama ini bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin semuanya bersaudara seperti hubungan antara nasab, karena keduanya menganut unsur-unsur keimanan yang sama dan kekal dalam surga. Persaudaraan itu mendorong ke arah perdamaian supaya mereka memlihara ketakwaan kepada Allah.[10]
Kemudian dijelaskan dalam tafsiran Al-maraghi yang diawali kata-kata penting yaitu:
إِنّمَاالْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ
Sesungguhnya orang-orang Mu'min itu bernasab kepada satu pokok, yaitu iman yang menyebabkan diperolehnya kebahagiaan abadi.
فَاَصْلِحُوْابَيْنَ اَخَوَيْتِكُمْ
Maka perbaikilah hubungan di antara dua orang saudaramu dalam agama, sebagaimana kamu memperbaiki hubungan di antara dua orang saudaramu dalam nasab.
وَاتَّقُواالله
Dan bertakwalah kamu kepda Allah dalam segala hal yang kamu lakukan maupun yang kamu tinggalkan. Yang di antaranya adalah memperbaiki hubungan di antara sesama kamu yang kamu disuruh melaksanakannya.
 لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Mudah-mudahan Tuhannmu memberi rahmat kepadamu dan memaafkan dosa-dosamu yang telah lalu apabila kamu mematuhi Dia dan mengikuti perintah dan larangan-Nya.[11]
Dari ketiga tafsir diatas dapat disimpulkan bahwa ketiganya sama menjelaskan tentang persaudaraan serta perdamain sehingga yang akhirnya diharapkan mampu mengabdi kepada Allah secara bersama-sama. Yang membedaknnya hanya redaksi kata-katanya saja namun intinya sama.

2.      Tafsiran Surat Yunus Ayat 57
Penjelasan Tafsir jalalain melalui ayat penting yaitu:
يَاَيَّهَاالنَّاسُ (Hai manusia) yakni penduduk mekkah – قَدْجَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَّبِّكُمْ (sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian) berupa Alkitab yang di dalamnya dijelaskan halhal yang bermanfaat dan hal-hal yang mudarat bagi diri kalian, yaitu berupa kitab Al-qur'an - وَشِفَاءٌ (dan penyembuh) penawar – لِمَافِى الصُّدُوْرِ (bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada) yakni penyakit aqidah yang rusak dan keragu-raguan - وَهُدًى (dan petunjuk) dari kesesatan وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ  (serta rahamt bagi orang-orang yang beriman) kepadanya.[12]
Surat ini dalam tafsir Al-Maraghi dijelaskan menjadi beberapa bagian ayat penting, diantaranya:
a.       As-Syfa: Obat bagi segala penyakit hati, seperti syirik, nifak dan penyakit lainnya. Seperti keraguan untuk beriman, kedurhakaan, permusuhan dan menyukai kezhaliman, serta membenci kebenaran dan kebaikan.[13]
b.      Al-huda: Keterangan tentang kebenaran yang dapat menyelamatkan seseorang dari kesesatan, terutama dalam soal kepercayaan.[14]
c.       Ar-Rahmah: berbuat baik. Rahmat bagi orang-orang yang beriman. Rahmat inilah yang diperoleh kaum Mukminin yang bermula mendapatkan petunjuk dari Al-Qur'an, sehingga pengaruhnya ialah, mereka senantiasa ingin melakukan hal-hal yang ma'ruf, membela orang yang sengsara, mencegah kezhaliman dan menolak penganiayaan dan kedurhakaan di muka bumi ini.[15]
Sedangkan dalam tafsir departemen agama dijelskan menjadi beberapa bagian ayat-ayat penting:
a.       Mau'izah, pelajaran dari Allah SWT kepada seluruh umat manusai yang ada di muka bumi agar mereka mencintai perkara yang benar, serta menjauhi perkara yang jelek. Pelajaran seperti ini harus tertana atau terwujud dalam perbuatan mereka.
b.      Syifa', penyembuhan bagi penyakit yang ada pada diri manusia, seperti penyakit syirik, kufur, dan munafik, dll. Termasuk pula semua penyakit jiwa yang mengganggu ketentraman jiwa manusia, seperti mempunyai rasa putus harapan,  lemah pendirian, selalu memperturutkan hawa nafsu, takut dan menjadi pengecut, mencintai perilaku jelek, serta yang terakhir membenci kebenaran dan keadailan.
c.       Huda, petunjuk ke arah jalan lurus, yaitu menyelamatkan manusia dari keyakinan yang sesat dengan jalan membimbing akal dan perasaannya agar mereka berkeyakinan yang benar dengan memperhatikan bukti-bukti kebenaran Allah SWT, serta membimbing mereka agar giat beramal baik dengan melakukan hukum yang berlaku, sehingga mampu membedakan perbuatan  yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindari jauh dijauhkan.
d.      Rahmah, karunia yang diberikan Allah SWT kepada orang mukmin, yang dapat dipetik dari petunjuk Al-Qur'an. Orang mukmin yang meyakini dan mengamalkan petunjuk dari dalam Al-Qur'an akan merasakan hasilnya, yang diantaranya mereka akan hidup tolong menolong, saling menyayangi, bekerja sama dalam menegakan keadilan, menumpas kejahatan, yang terakhir bekerja sama dalam memperoleh kesejahteraan dalam hidup.[16]


3.      Tafsiran Yusuf Ayat 87
Penjelasan Tafsir jalalain melalui ayat penting yaitu:
يَبَنِيَّ اذْهَبُوْافَتَحَسَّسُوْامِنْ يُّوْسُفِ وِاَخِيْهِ (hai anak-anakku, pergilah kalian, maka carilah berita tentang keduanya) artinya carilah berita tentang keduanya - وَلَاتَايْئَسُوْا (dan janganlah kalian berputus asa) putus harapan – مِنْ رَوْحِ اللهِ (dari rahmat Allah) dari rahmatnya. – اِنَّهُ لَايَايْئَسُ مِنَ رَّوْحِ اللهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكَفِرِيْنَ (sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang fakir"). Lalu mereka berangkat menuju ke negeri Mesir.[17]

Tafsiran ayat yang terkandung dalam tafsir Al-Maraghi:
(يَبَنِيْ اذْهَبُوْافَتَحَسَّسُوْامِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْه)
"wahai anak-anakuku, pergialh kalian ke negeri Mesir, dan cari tahulah berita tentang mereka berdua dengan pendengaran dan penglihatan, sehingga kalian benar-benar yakin tentang perkara mereka".
(وَلَاتَايْئَسُوْامِنْ رَّوْحِ اللهِ)
"Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, bahwa Dia akan melapangkan kesusahan ini. Sehingga, jiwa menjadi tenteram dan hati menjadi tenang".
(اِنَّهُ لَا يَا يْئَسُ ا مِنْ رَّوْحِ اللهِ اِلَّاالْقَوْمُ الْكَفِرُوْنَ)
"Sesungguhnya, tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali kaum yang kafir kepada kekuasaan dan kelapangan rahmat-Nya, serta mengetahui bahwa Allah mempunyai kebijaksanaan yang sempurna dan kasih sayang yang halus pada hamba-hamba-Nya. Sehingga, apabila mereka tidak berhasil memperoleh apa yang mereka inginkan, seperti menyingkirkan malapetaka atau mengambil manfaat, maka mereka membunuh dirinya sendiri karena bersesdih dan berduka cita".[18]
Tafsiran yang terdapat dalam tafsir departemen agama:
Orang-orang mukmin tidak akan berputus asa karena musibah yang diberikan oleh Allah kepadanya, dan tidak mudah goyah imannya karena bahaya yang sedang menimpanya. Mereka bersabar serta tabah adalam menghadapi segala cobaan yang sedang dialaminya. Ia rela dengan penuh ikhlas menerima takdir yang sedang menimpanya serta berkeyakinan bahwa suatu saat Allah akan menghilankan semua cobaan itu darinya.[19]
4.      Tafsiran Surat Al-A'araf Ayat 56
Penjelasan Tafsir jalalain melalui ayat penting yaitu:
وَلَاتُفْسِدُوْافِى الْاَرْضِ (dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat - بَعْدَاِصْلَاحِهَا (sesudah – Allah – memperbiakinya) dengan cara mengutus rasul-rasul – وَادْعُوْهُ خَوْفًا (dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut) terhadap siksa-Nya - وَطَمَعًا (dan penuh harap) terhadap-Nya – اِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ (sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik) yakni orang-orang yang ta'at. Lafadz Qariib berbentuk mudzakkar padahal menjadi Khabar lafadz Rahmah yang Muannats, hal ini karena lafadz Rahmah di-mudhaf-kan kepada lafadz Allah.[20]

وَلَاتُفْسِدُوْافِى الْاَرْضِ بعد إِصْلاَ حِهَا
Dan janganlah kalian merusak di muka bumi setelah Allah membuat kemaslahatan padanya dengna menciptakan hal-hal yang bermanfaat dan menunjuki manusia cara mengekpsploitasi bumi dan memanfaatkannya, dengan menunudukan bumi itu kepada mereka.
وَادْعُوْهُ خَوْفًاوَطَمَعًا
Al-Khauf, ialah kekhawatiran terhadap terjadinya sesuatu yang diinginkan di masa yang akan datang.
Ath-Thama ialah mengharapkan terjadinya sesuatu yang diinginkan di masa yang akan datang.

Disini dijelaskan bahwa bahwa umat mukmin dianjurkan untuk memohon do'a kepada Allah SWT, lebih terutamanya lagi ketika merasa tidak mampu dan membutuhkan pertolongan kepada-Nya. Kemudian dijelaskan pula bahwa berdo'a itu adalah sumsum, atau inti ibadah. Berdo'a itu akan terkabulkan jika syarat-syarat dan tatakrama berdo'a terpenuhi.
اِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Sesungguhnya, rahamt Allah Ta'ala adalah dekat dari orang-orang melakukan amal dengan baik.

Maka, barang siapa diantara orang mukmin melaksanakan ibadah dengan baik, dia akan memperoleh pahala yang baik pula. Dan barang siapa yang berdo'a dengan baik, maka dia akan diberi sesuatu yang lebih baik daripada yang dia minta, atau sesuatu dengan yang dia minta.[21]
Dalam surat Al-A'raf yang terkandung dalam tafsir departemen agama dijelaskan bahwa Allah SWT melarang manusia agar tidak membuat kerusakan dimuka bumi, seperti merusak sesama manusia, alam sekitar dan sebagainya. Bumi ini diciptkan oleh Allah SWT dengan segala kelengkapannya yang ditujukan untuk keperluan hidup manusia di muka bumi demi kesejahteraan mereka. Maka dari itu manusia dilarang merusak sesamanya, maupun alam sekitar yang mempu menyambung kehidupannya. Anjuran untuk berbuat baik itu sudah tertanam dalam Al-Qur'an yang diwariskan oleh Allah SWT kepada Rasulnya yang terakhir yaitu Nabi Muhammad Saw.[22]

BAB III
PENUTUP

Dari pemaparan keempat tafsiran ayat-ayat pilihan diatas dengan tema Perinsip Persaudaraan Dan Kasih Sayang, dapat kita simpulkan bahwa kita diciptkan dimuka bumi ini yang sifatnya sementara, dan sebagai umat islam dianjurkan mampu bersikap toleransi ataupun saling mengharagai terhadap perbedaan serta berpedoman pada petunjuk yang terkandung dalam nash Al-Qur'an yang diwariskan oleh Allah SWT kepada Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad untuk umatnya yang nantinya diharapkan sesama umat manusia mempunyai rasa persaudaraan yang kuat.
Dengan berpedoman kepada nas Al-Qur'an ini diharapkan mampu saling mengharagai dan mencintai kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, kepada Manusia, serta mampu memlihara dan menjaga alam sekitarnya, karena jika dari salah satu yang tiga itu tidak terpenuhi secara tidak langsung hidup di muka bimi ini tidak akan merasa tenang sebagaimana yang diharapkan.

DAFTAR PUTAKA

Depag RI. (2009). Al-Qur'an dan Tafsir. Jilid 3. Depag RI.
Jalalud-din, As-Suyuthi. (1990).  Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru.
Mustofa, Ahmad Al-Maroghi. (1993). Tafsir Al-Maroghi. Semarang: Cv Thoha Putra.
Mushaf Al-Ajhar. (2010). Al-Qur'an Dan Terjemah. Bandung: Hilal.



[1] Mushaf Al-Ajhar, Al-Qur'an Dan Terjemah. (Bandung: Hilal, 2010), hlm, 77.
[2] Ibid., hlm, 515.
[3] Ibid., hlm, 215.
[4][4] Nabi Ya'kub a.s menyuruh anak-anaknya agar pergi ke mana saja di muka bumi ini untuk mencari berita tentang yusuf dan saudaranya, Bunyamin , sedang "tajassus" dipakai dalam mencari berita keburukan. Dia membangkitkan semangat, memberi kabar gembira dan menyuruh mereka unruk tidak berputus asa dari rahmat Allah supaya tercapai maksud dan tujuan mereka. Karena, hanya orang-orang kafirlah yang berputus asa dari rahmat Allah.
[5] Tafsir Al-Ajhar. Op., Cit. hlm, 246.
[6] Allah SWT. Melarang perbuatan yang menimbulkan kerusakan di muka bumi dan hal-hal yang membahayakan sesudah diperbaiki. Karena akan membahayakan hamba Allah yang lainnya.
[7] Ibid., hlm, 157.
[8] Jalalud-din, As-syuthi, Tafsir Jalalain, (Bandung: Sinar Baru, 1990), hlm,  2235.
[9] Depag RI, Al-Qur'an dan Tafsir, (Jakarta: Depag RI, 2009), hlm, 405.
[10] Ibid., hlm, 407.
[11] Ahmad Mustofa Al-Maroghi, Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: CV Thoha Putra, 1993), hlm, 221-222.
[12] Jalalud-din, As-Syuthi. Op., Cit, hlm. 873
[13] Ahmad Mustofa Al-Maroghi. Op., Cit, hlm. 235
[14] Ibid, hlm. 233
[15] Ibid, hlm. 235
[16] Depag RI. Op., Cit, hlm, 330-331.
[17] Jalalud-din, As-Syuthi. Op., Cit, hlm, 181-182.
[18] Ahmad Mustofa Al-Maroghi. Op., Cit, hlm, 54.
[19] Depag RI. Op., Cit, hlm, 32.
[20] Jalalud-din, As-Syuthi. Op., cit, hlm, 644.
[21] Ahmad Mustofa Al-Maroghi. Op., Cit, hlm, 332.
[22] Depag RI. Op., cit, hlm, 356.

Komentar

  1. Wynn casino, Las Vegas - MapyRO
    Find 광주 출장샵 Wynn casino, Las Vegas, NV, United States, United States, ratings, 서산 출장마사지 photos, 군산 출장샵 prices, expert advice, 시흥 출장안마 traveler reviews and 제천 출장샵 tips, and more information.

    BalasHapus

Posting Komentar