Prinsip Persaudaraan Dan Kasih Sayang yang terkandung dalam Al-Qur'an, beserta tafsiran dari beberapa Tafsir Qur'an. (Psikologi Motivasiku).
PRINSIP PERSAUDARAAN DAN KASIH SAYANG
Di
susun oleh:
YOGYAKARTA
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang diwariskan
oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad Saw yang didalamnya Islam sebagai rahmatan
lilalamin bagi seluruh umat manusia yang ada dimuka bumi. Tentunya
setiap agama memiliki perinsip yang berbeda-beda walaupun inti dalam ajarannya
ada tentang perdamaian, toleransi dalam beragama, dll, sehingga dengan demikian
diharapkan mampu saling bertoleransi dan menghargai antara umat beragama.
Dalam
agama Islam kita diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati tanpa
memandang ras, suku, agama, karena manusia itu sendiri berawal dari asal yang
sama.
Firman Allah: “Wahai
manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari yang satu
(Adam)” (Surat an-Nisak, ayat
1)[1].
Melalui
ajaran dan pilar tadi, Islam mendorong para pengikutnya agar bersikap tolerasi dan
bersikap positif terhadap budaya, karena Allah SWT telah menjadikan manusia
sebagai khalifah yang mempunyai tanggung jawab kolektif untuk membangun bumi
ini, sehingga nantinya akan terjalin sebuah persaudaraan dan saling menyayangi
antara uamat beragama, Mengapa demikian karena dalam Al-Qur'an sendiri menjelaskan
bahwa setiap orang mukmin itu bersaudara serta menyuruh untuk berdamai dan
bertakwa kepada Allah SWT secara bersama-sama supaya diakhirat kemudian mendapatkan
rahmat dari-Nya.
Dalam tulisan ini pemakalah akan
sedikit menjelaskan mengenai Prinsip Persaudaraan Dan Kasih Sayang
yang terkandung dalam berbagai tafsir Al-Qur'an, yang nantinya akan diwakilkan
dari berbagai surat dan ayat yang berkaitan dengan tema yang diangkat oleh
pemakalah yaitu: surat Al-hujurat ayat 10, surat yunus ayat 57, surat yusuf
ayat 87, surat al-a'raf ayat 56. Dari ayat yang akan dibahas nanti semoga
bermanfaat dan berguna bagi pembacanya.
A.
Penegasan Judul
a.
Prinsip
Persaudaraan
Perinsip
adalah sebuah pernyataan atau aturan pokok yang dimiliki oleh setiap manusia
maupun kelompok dan bisa dikatakan juga sebgai ciri khas dari seseorang,
sehingga menjadi pedoman awal untuk berfikir atau bertindak. Perinsip ini
sebuah inti dari dalam melakukan tindakan karena perinsip berawal dari
pengalaman. Sedangkan persaudaraan adalah sebuah ikatan yang didalamnya saling mempengaruhi
ataupun ada ikatan emosional yang erat.
b.
Kasih
sayang
Kata
kasih dan sayang memiliki makna yang sangat luas, pastinya setiap manusia
memiliki kasih sayang yang ada dalam sanubarinya. Kasih dan sayang adalah
sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT untuk makhluknya dengan bertujuan
untuk menciptakan kehidupan yang damai agar mendapatkan sebuah ketetentraman
dalam hidupnya. Maka dari itu kita perlu memahami makna dari kasih sayang itu
sendiri supaya mampu menghargai ketika menghadapi sebuah perbedaan.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa Prinsip Persaudaraan dan Kasih Sayang adalah
aturan pokok atau pedoman awal untuk bertindak yang dibarengi dengan rasa
toleransi yang nantinya akan terciptanya sebuah keharmonisan dalam hidupnya,
setelah itu akan terbentuknya rasa cinta dan kasih sayang, baik cinta kepada
tuhan, sesama manusia dan alam sekitar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Redaksi Ayat dan Terjemahan
1.
Surat
Al-Hujurat/ 49:10
إِنَّمَاالْمُؤْمِنُوْنَ
إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْابَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوااللهَ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُوْنَ.
Artinya:
"Sesunggunya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena
itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada
Allah agar kamu mendapat rahmat".
(Al-hujurat, 49;10)[2]
2.
Surat yunus: 57
يَأَيُّهَاالنَّاسُ
قَدْجَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌلِمَافِى الصُّدُوْرِوَهُدًى
وَّرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya:
"Wahai manusia, sungguh, telah datang kepadamu
pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada,
dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman". (Yunus: 10; 57)[3]
3.
Surat Yusuf: 87
يَبَنِيْ
اذْهَبُوْافَتَحَسَّسُوْامِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَاتَايْئَسُوْامِنْ رَّوْحِ
اللهِ, اِنَّهُ لَا يَا يْئَسُ ا مِنْ رَّوْحِ اللهِ اِلَّاالْقَوْمُ الْكَفِرُوْنَ
Artinya:
"Wahai anak-anakku! pergilah
kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah,hanyalah
orang-orang yang kafir"[4]. (Yusuf: 12;87)[5]
4.
Surat Al-A'araf: 56
وَلَاتُفْسِدُوْافِى الْاَرْضِ بَعْدَإِصْلاَحِهَاوَادْعُوْهُ
خَوْفًاوَّطَمَعًاإِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya:
"Dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi, setelah (diciptakan) dengan baik.[6] Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat
dekat kepada orang yang berbuat kebaikan". (Al-a'raf: 7;56)[7]
B.
Tafsiran Ayat
1.
Tafsiran Surat
Al-Hujurat Ayat 10
Tafsiran pertama yaitu tafsir Jalalin:
اِنَّمَاالْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ(Sesunguhnya orang-orang mu'min adalah
saudara) dalam seagama – فَاَصْلِحُوْابَيْنَ اَخَوَيْتِكُمْ (karena itu damaikanlah antara kedua saudara
kalian) apabila mereka berdua bersengketa. Menurut qiraat yang lain dibaca Ikhwatikum,
saudara-saudara kalian وَاتَّقُوااللَه لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ (dan bertalwalah kepada Allah supaya
kalian mendapat rahamt).[8]
Dalam tafsir
Departemen Agama dijelaskan dalam kata-kata pentingnya yaitu:
Ikhwah إِخْوَةٌ yang artinya saudara, bentuk jamak dari akhun.
Kata jadiannya ukhuwwah atau persaudaran. Al-akh adalah seorang yang menyertai
orang lain dalam kelahiran, baik dari dua pihak yaitu ayah dan ibu, atau salah
satu pihak saja atau dari hal persusunan. Istilah ini (persaudaraan) bisa untuk
keluarga atau satu kabilah atau satu pekerjaan (profesi) atau lainnya…[9]
Dalam artian ayat ini menjelaskan bahwa semua
kaum mukmin adalah saudara bagi yang lainnya dan mestinya saling menyayangi
serta saling membantu. Maka disinilah pentingnya bertoleransi baik satu agama
maupun luar agama, karena pada dasarnya
hubungan persaudaraan berlandaskan agama
itu akan kebawa ke akhirat, berbeda halnya jika hubungan persaudaraan karena
berbeda agama akan terputus ikatan persaudaraannya.
Sehingga dapat disimpulakan dalam tafsir
departemen agama ini bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin semuanya bersaudara
seperti hubungan antara nasab, karena keduanya menganut unsur-unsur keimanan
yang sama dan kekal dalam surga. Persaudaraan itu mendorong ke arah perdamaian
supaya mereka memlihara ketakwaan kepada Allah.[10]
Kemudian dijelaskan dalam tafsiran Al-maraghi
yang diawali kata-kata penting yaitu:
إِنّمَاالْمُؤْمِنُوْنَ
إِخْوَةٌ
Sesungguhnya orang-orang Mu'min itu bernasab
kepada satu pokok, yaitu iman yang menyebabkan diperolehnya kebahagiaan abadi.
فَاَصْلِحُوْابَيْنَ اَخَوَيْتِكُمْ
Maka
perbaikilah hubungan di antara dua orang saudaramu dalam agama, sebagaimana
kamu memperbaiki hubungan di antara dua orang saudaramu dalam nasab.
وَاتَّقُواالله
Dan bertakwalah
kamu kepda Allah dalam segala hal yang kamu lakukan maupun yang kamu
tinggalkan. Yang di antaranya adalah memperbaiki hubungan di antara sesama kamu
yang kamu disuruh melaksanakannya.
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Mudah-mudahan
Tuhannmu memberi rahmat kepadamu dan memaafkan dosa-dosamu yang telah lalu
apabila kamu mematuhi Dia dan mengikuti perintah dan larangan-Nya.[11]
Dari ketiga tafsir diatas dapat disimpulkan
bahwa ketiganya sama menjelaskan tentang persaudaraan serta perdamain sehingga
yang akhirnya diharapkan mampu mengabdi kepada Allah secara bersama-sama. Yang
membedaknnya hanya redaksi kata-katanya saja namun intinya sama.
2.
Tafsiran Surat
Yunus Ayat 57
Penjelasan Tafsir jalalain melalui ayat penting
yaitu:
يَاَيَّهَاالنَّاسُ (Hai manusia)
yakni penduduk mekkah – قَدْجَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَّبِّكُمْ
(sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian) berupa
Alkitab yang di dalamnya dijelaskan halhal yang bermanfaat dan hal-hal yang
mudarat bagi diri kalian, yaitu berupa kitab Al-qur'an - وَشِفَاءٌ (dan
penyembuh) penawar – لِمَافِى الصُّدُوْرِ (bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada) yakni penyakit
aqidah yang rusak dan keragu-raguan - وَهُدًى (dan
petunjuk) dari kesesatan وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ (serta rahamt bagi orang-orang yang beriman)
kepadanya.[12]
Surat ini dalam tafsir Al-Maraghi dijelaskan
menjadi beberapa bagian ayat penting, diantaranya:
a.
As-Syfa: Obat bagi segala penyakit hati, seperti
syirik, nifak dan penyakit lainnya. Seperti keraguan untuk beriman,
kedurhakaan, permusuhan dan menyukai kezhaliman, serta membenci kebenaran dan
kebaikan.[13]
b.
Al-huda: Keterangan tentang kebenaran yang dapat
menyelamatkan seseorang dari kesesatan, terutama dalam soal kepercayaan.[14]
c.
Ar-Rahmah: berbuat baik. Rahmat bagi orang-orang yang
beriman. Rahmat inilah yang diperoleh kaum Mukminin yang bermula mendapatkan
petunjuk dari Al-Qur'an, sehingga pengaruhnya ialah, mereka senantiasa ingin
melakukan hal-hal yang ma'ruf, membela orang yang sengsara, mencegah kezhaliman
dan menolak penganiayaan dan kedurhakaan di muka bumi ini.[15]
Sedangkan dalam tafsir departemen agama
dijelskan menjadi beberapa bagian ayat-ayat penting:
a.
Mau'izah, pelajaran dari Allah SWT kepada seluruh umat
manusai yang ada di muka bumi agar mereka mencintai perkara yang benar, serta
menjauhi perkara yang jelek. Pelajaran seperti ini harus tertana atau terwujud
dalam perbuatan mereka.
b.
Syifa', penyembuhan
bagi penyakit yang ada pada diri manusia, seperti penyakit syirik, kufur, dan
munafik, dll. Termasuk pula semua penyakit jiwa yang mengganggu ketentraman
jiwa manusia, seperti mempunyai rasa putus harapan, lemah pendirian, selalu memperturutkan hawa
nafsu, takut dan menjadi pengecut, mencintai perilaku jelek, serta yang
terakhir membenci kebenaran dan keadailan.
c.
Huda, petunjuk ke
arah jalan lurus, yaitu menyelamatkan manusia dari keyakinan yang sesat dengan
jalan membimbing akal dan perasaannya agar mereka berkeyakinan yang benar
dengan memperhatikan bukti-bukti kebenaran Allah SWT, serta membimbing mereka
agar giat beramal baik dengan melakukan hukum yang berlaku, sehingga mampu
membedakan perbuatan yang boleh dilakukan
dan mana yang harus dihindari jauh dijauhkan.
d.
Rahmah, karunia yang
diberikan Allah SWT kepada orang mukmin, yang dapat dipetik dari petunjuk
Al-Qur'an. Orang mukmin yang meyakini dan mengamalkan petunjuk dari dalam Al-Qur'an
akan merasakan hasilnya, yang diantaranya mereka akan hidup tolong menolong,
saling menyayangi, bekerja sama dalam menegakan keadilan, menumpas kejahatan,
yang terakhir bekerja sama dalam memperoleh kesejahteraan dalam hidup.[16]
3.
Tafsiran Yusuf
Ayat 87
Penjelasan Tafsir jalalain melalui ayat penting
yaitu:
يَبَنِيَّ اذْهَبُوْافَتَحَسَّسُوْامِنْ
يُّوْسُفِ وِاَخِيْهِ (hai anak-anakku, pergilah kalian, maka carilah
berita tentang keduanya)
artinya carilah
berita tentang keduanya - وَلَاتَايْئَسُوْا (dan janganlah kalian berputus asa) putus harapan – مِنْ رَوْحِ
اللهِ (dari
rahmat Allah) dari rahmatnya. – اِنَّهُ لَايَايْئَسُ مِنَ رَّوْحِ اللهِ اِلَّا
الْقَوْمُ الْكَفِرِيْنَ (sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang fakir").
Lalu mereka berangkat menuju ke negeri Mesir.[17]
Tafsiran ayat yang terkandung dalam tafsir
Al-Maraghi:
(يَبَنِيْ
اذْهَبُوْافَتَحَسَّسُوْامِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْه)
"wahai
anak-anakuku, pergialh kalian ke negeri Mesir, dan cari tahulah berita tentang
mereka berdua dengan pendengaran dan penglihatan, sehingga kalian benar-benar
yakin tentang perkara mereka".
(وَلَاتَايْئَسُوْامِنْ
رَّوْحِ اللهِ)
"Janganlah
kalian berputus asa dari rahmat Allah, bahwa Dia akan melapangkan kesusahan
ini. Sehingga, jiwa menjadi tenteram dan hati menjadi tenang".
(اِنَّهُ
لَا يَا يْئَسُ ا مِنْ رَّوْحِ اللهِ اِلَّاالْقَوْمُ الْكَفِرُوْنَ)
"Sesungguhnya,
tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali kaum yang kafir kepada kekuasaan
dan kelapangan rahmat-Nya, serta mengetahui bahwa Allah mempunyai kebijaksanaan
yang sempurna dan kasih sayang yang halus pada hamba-hamba-Nya. Sehingga,
apabila mereka tidak berhasil memperoleh apa yang mereka inginkan, seperti
menyingkirkan malapetaka atau mengambil manfaat, maka mereka membunuh dirinya
sendiri karena bersesdih dan berduka cita".[18]
Tafsiran
yang terdapat dalam tafsir departemen agama:
Orang-orang
mukmin tidak akan berputus asa karena musibah yang diberikan oleh Allah
kepadanya, dan tidak mudah goyah imannya karena bahaya yang sedang menimpanya.
Mereka bersabar serta tabah adalam menghadapi segala cobaan yang sedang
dialaminya. Ia rela dengan penuh ikhlas menerima takdir yang sedang menimpanya
serta berkeyakinan bahwa suatu saat Allah akan menghilankan semua cobaan itu
darinya.[19]
4. Tafsiran
Surat Al-A'araf Ayat 56
Penjelasan Tafsir jalalain melalui ayat penting
yaitu:
وَلَاتُفْسِدُوْافِى
الْاَرْضِ (dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi) dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat - بَعْدَاِصْلَاحِهَا (sesudah – Allah – memperbiakinya) dengan
cara mengutus rasul-rasul – وَادْعُوْهُ خَوْفًا (dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut) terhadap
siksa-Nya - وَطَمَعًا (dan penuh harap) terhadap-Nya – اِنَّ رَحْمَتَ
اللهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
(sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik) yakni
orang-orang yang ta'at. Lafadz Qariib berbentuk mudzakkar padahal menjadi
Khabar lafadz Rahmah yang Muannats, hal ini karena lafadz Rahmah di-mudhaf-kan
kepada lafadz Allah.[20]
وَلَاتُفْسِدُوْافِى
الْاَرْضِ
بعد إِصْلاَ حِهَا
Dan janganlah kalian merusak di muka
bumi setelah Allah membuat kemaslahatan padanya dengna menciptakan hal-hal yang
bermanfaat dan menunjuki manusia cara mengekpsploitasi bumi dan
memanfaatkannya, dengan menunudukan bumi itu kepada mereka.
وَادْعُوْهُ خَوْفًاوَطَمَعًا
Al-Khauf, ialah kekhawatiran
terhadap terjadinya sesuatu yang diinginkan di masa yang akan datang.
Ath-Thama ialah mengharapkan
terjadinya sesuatu yang diinginkan di masa yang akan datang.
Disini
dijelaskan bahwa bahwa umat mukmin dianjurkan untuk memohon do'a kepada Allah
SWT, lebih terutamanya lagi ketika merasa tidak mampu dan membutuhkan
pertolongan kepada-Nya. Kemudian dijelaskan pula bahwa berdo'a itu adalah
sumsum, atau inti ibadah. Berdo'a itu akan terkabulkan jika syarat-syarat dan tatakrama
berdo'a terpenuhi.
اِنَّ رَحْمَتَ
اللهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Sesungguhnya, rahamt Allah Ta'ala
adalah dekat dari orang-orang melakukan amal dengan baik.
Maka,
barang siapa diantara orang mukmin melaksanakan ibadah dengan baik, dia akan
memperoleh pahala yang baik pula. Dan barang siapa yang berdo'a dengan baik,
maka dia akan diberi sesuatu yang lebih baik daripada yang dia minta, atau
sesuatu dengan yang dia minta.[21]
Dalam
surat Al-A'raf yang terkandung dalam tafsir departemen agama dijelaskan bahwa
Allah SWT melarang manusia agar tidak membuat kerusakan dimuka bumi, seperti
merusak sesama manusia, alam sekitar dan sebagainya. Bumi ini diciptkan oleh
Allah SWT dengan segala kelengkapannya yang ditujukan untuk keperluan hidup
manusia di muka bumi demi kesejahteraan mereka. Maka dari itu manusia dilarang
merusak sesamanya, maupun alam sekitar yang mempu menyambung kehidupannya.
Anjuran untuk berbuat baik itu sudah tertanam dalam Al-Qur'an yang diwariskan
oleh Allah SWT kepada Rasulnya yang terakhir yaitu Nabi Muhammad Saw.[22]
BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan keempat tafsiran
ayat-ayat pilihan diatas dengan tema Perinsip Persaudaraan Dan Kasih Sayang,
dapat kita simpulkan bahwa kita diciptkan dimuka bumi ini yang sifatnya
sementara, dan sebagai umat islam dianjurkan mampu bersikap toleransi ataupun
saling mengharagai terhadap perbedaan serta berpedoman pada petunjuk yang
terkandung dalam nash Al-Qur'an yang diwariskan oleh Allah SWT kepada Nabi
terakhir yaitu Nabi Muhammad untuk umatnya yang nantinya diharapkan sesama umat
manusia mempunyai rasa persaudaraan yang kuat.
Dengan berpedoman kepada nas Al-Qur'an ini diharapkan mampu saling
mengharagai dan mencintai kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, kepada Manusia,
serta mampu memlihara dan menjaga alam sekitarnya, karena jika dari salah satu
yang tiga itu tidak terpenuhi secara tidak langsung hidup di muka bimi ini
tidak akan merasa tenang sebagaimana yang diharapkan.
DAFTAR PUTAKA
Depag RI. (2009). Al-Qur'an dan
Tafsir. Jilid 3. Depag RI.
Jalalud-din,
As-Suyuthi. (1990). Tafsir Jalalain.
Bandung: Sinar Baru.
Mustofa, Ahmad Al-Maroghi. (1993). Tafsir Al-Maroghi. Semarang: Cv
Thoha Putra.
Mushaf Al-Ajhar. (2010). Al-Qur'an
Dan Terjemah. Bandung: Hilal.
[1] Mushaf Al-Ajhar,
Al-Qur'an Dan Terjemah. (Bandung: Hilal, 2010), hlm, 77.
[2] Ibid., hlm, 515.
[3] Ibid., hlm,
215.
[4][4] Nabi Ya'kub
a.s menyuruh anak-anaknya agar pergi ke mana saja di muka bumi ini untuk
mencari berita tentang yusuf dan saudaranya, Bunyamin , sedang "tajassus"
dipakai dalam mencari berita keburukan. Dia membangkitkan semangat, memberi
kabar gembira dan menyuruh mereka unruk tidak berputus asa dari rahmat Allah
supaya tercapai maksud dan tujuan mereka. Karena, hanya orang-orang kafirlah
yang berputus asa dari rahmat Allah.
[5] Tafsir Al-Ajhar.
Op., Cit. hlm, 246.
[6] Allah SWT.
Melarang perbuatan yang menimbulkan kerusakan di muka bumi dan hal-hal yang
membahayakan sesudah diperbaiki. Karena akan membahayakan hamba Allah yang
lainnya.
[7] Ibid., hlm,
157.
[8] Jalalud-din,
As-syuthi, Tafsir Jalalain, (Bandung: Sinar Baru, 1990), hlm, 2235.
[9]
Depag RI, Al-Qur'an dan Tafsir, (Jakarta: Depag RI, 2009), hlm, 405.
[10]
Ibid., hlm, 407.
[11] Ahmad Mustofa
Al-Maroghi, Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: CV Thoha Putra, 1993), hlm,
221-222.
[12] Jalalud-din,
As-Syuthi. Op., Cit, hlm. 873
[13] Ahmad Mustofa
Al-Maroghi. Op., Cit, hlm. 235
[14] Ibid, hlm. 233
[15] Ibid, hlm. 235
[16]
Depag RI. Op., Cit, hlm, 330-331.
[17] Jalalud-din,
As-Syuthi. Op., Cit, hlm, 181-182.
[18] Ahmad Mustofa
Al-Maroghi. Op., Cit, hlm, 54.
[19]
Depag RI. Op., Cit, hlm, 32.
[20] Jalalud-din,
As-Syuthi. Op., cit, hlm, 644.
[21] Ahmad Mustofa Al-Maroghi.
Op., Cit, hlm, 332.
[22]
Depag RI. Op., cit, hlm, 356.
Wynn casino, Las Vegas - MapyRO
BalasHapusFind 광주 출장샵 Wynn casino, Las Vegas, NV, United States, United States, ratings, 서산 출장마사지 photos, 군산 출장샵 prices, expert advice, 시흥 출장안마 traveler reviews and 제천 출장샵 tips, and more information.