MENGELOLA DAN MENGATASI STRESS MENJADI ENERGI POSITIF, beberapa pengertian setres, faktor-faktor yang mempengaruhinya, mengatasi setres, (Psikologi Motivasiku)
MENGELOLA
DAN MENGATASI STRESS MENJADI ENERGI POSITIF
Di susun oleh:
Yogi Abdul Aziz (11220124)
Prodi
Bimbingan dan Konseling Islam
Fakultas
Dakwah dan Komunikasi
UIN Suanan Kalijaga Yogyakarta
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia tentunya memiliki berbagai guncangan masalah dalam
hidupnya, sehingga ketika seperti itu sering dimasukan kepada kriteria orang
yang sedang mengalami stress. Tidak sedikit orang disekitar kita, bahkan kita
sendiri sering mengalami stress baik setiap minggu, setiap hari, bahkan setiap
waktu. Diberbagai media banyak kasus-kasus yang bisa kita ambil contoh seperti
salah satunya melakukan tindakan bunuh diri. Hal seperti ini diakibatkan belum
mampu dalam mengahadapi cobaan hidup.
Sedangkan cobaan hidup merupakan bagian dari kasih sayang Allah
yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun kita sendiri sering tidak menyadari akan
hal itu dan sering suudzan terhadap Allah SWT, sehingga menimbulkan
kekufuran bahkan tidak mensyukuri dengan nikmat yang telah kita dapatkan. Naudzu
billah himin dalik.
Allah SWT memberikan sebuah cobaan terhadap makhluknya tetnunya
mempunyi alasan yang jelas, bahkan ketika Allah memberikan berbagai macam
cobaan tentunya Allah SWT memberikan sebuah jalan alternative untuk menghindari
cobaan yang ditimpakan terhadap makhluknya, yaitu melalui firmannya Al-Qu’an,
hadist melalui utusannya yaitu Nabi Muhammad Saw dan yang terakhir para
cendikiawan muslim yang generasinya tidak luput oleh jaman.
Dalam kandungan ayat Al-Qur’an dan Al-hadis terdapat berbagai cara
untuk menanggulangi stress, namun
manusia sendiri yang malas mencarinya. Jadi sangat wajar jika umat muslim
sering terjadi pecah belah diakibatkan kurangnya memperdalami firman Allah SWT.
Salah satu kasusnya sering kita temui di berbagai media seperti televisi,
Koran, radio, internet, dll terdapat kasus-kasus mencuri, membunuh, bahkan
bunuh diri akibat tidak kuat menahan cobaan yang sedang dihadapi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
stress
Dalam KBBI
pengertian stress adalah sebuah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar, sehingga
meimbulkan ketegangan-ketegangan yang membuat inidividu tidak nyaman bagi
dirinya[1]
terhadap keadaan yang sedang ia alami, sehingga menimbulkan tekanan-tekanan
yang mencekam.
Adapun
pengertian stress menurut Lazarus dan folkam yaitu sebuah keadaan internal
individu yang disebabkan oleh tntutan fisik dari dalam tubuh, atau bisa
dikatakan kondisi tubuh yang tidak vit, bahkan bisa juga diakibatkan oleh
lingkungan sekitar yang membuatnya tidak nyaman.[2]
Gangguan ini bisa terjadi dari keadaan internal maupun ekternal.
Secara garis
besar stress merupakan sebuah gangguan baik secara fisik maupun psikis yang
dialami individu, sehingga ia merasa tertekan dengan keadaanya, namun keadaan
seperti ini sebuah peristiwa diluar kebiasaan. Biasanya stress ini diakaibatkan
kondisi tubuh yang sedang tidak labil seperti biasanya dan stress itu bisa
muncul dari intern maupun ekteren.
B.
Faktor
yang mempengaruhi stress
Faktor yang
mempenagaruhi stress sering kita jumpai diberbagai hal, seperti halnya keadaan
yang tidak sesuai dengan keinginan, cuaca yang tidak mendukung, dan lain
sebagainya. Pada intinya terjadinya stress disebabkan oleh keadaan dilaur
jangakuan individu.
Ada beberapa
paktor yang bisa mengakibatkan orang menjadi stress, diantarnya yatu:
a.
Faktor
keadaan lingkungan.
Tidak sedikit
ketika meniali seseorang sering dilihat dari lingkungan dimana ia bergaul.
Dengan lingkungan bisa ditentukan baik dan buruknya perilaku seseorang, namun
yang sering kita jumpai apa bila kita menemukan lingkungan yang kurang nyaman
untuk tinggal mesti akan mengalami sebuah stress atau tekanan batin yang kurang
nyaman sehingga mengakibatkan stress.
Manusia
merupakan makhluk yang unik diantara makhluk-makhluk lainnya, dengan salah
satunya manusia sering dikatakn makhluk sosial. Tidak jarang orang yang
memiliki kurang banyak teman sering mendapatkan tekanan-tekanan batin karena
tidak memiliki teman disekitar. Maka dari itu jika kita berada pada posisi ini
mulailah bergaul dengan sesama lingkungan, tentunya lingkungan yang mendukung
atau mampu mengiring kita lebih baik dari sebelumnya.
b.
Cuaca
yang tidak mendunkung
Cuaca yang
kurang mendukung sering mengakibatkan seseorang merasa kurang nyaman, bahkan
mengganggu kesehatan psikis maupun fisik. Ketika cuaca kurang mendukung sering
tertunda agenda-agenda yang harus diselesaikan, sehingga yang pada akhirnya
mendapatkan sebuah kegagalan. Akan tetapi tidak semua cuaca membuat kita
stress, namun diri kita sendiri yang membuat keadaan lebih buruk.
Ada sebuah cara
yaitu salah satunya memanfaatkan waktu yang ada, karena dengan memanfaatkan
waktu yang ada kita akan terus memiliki kegiatan dan setidaknya mengurangi rasa
stress akibat terhalangi oleh cuaca yang kurang mendukung.
c.
Modernisasi
industry
Persaingan bukanlah
hal yang biasa untuk di era globalisasi saat sekarang ini, karena kemajuan
teknologi semakin cepat dan mudah untuk medapatkan sesuatu dengan instan. Akan
tetapi Susana ini mencekam bagi sebagian orang yang belum mampu menyeimbangi
kemajuan jaman yang kian semakin modern.
Apalagi di
tahun 2015 sudah muali perdagangan bebas yang tentunya membuat masyarakat
disekitar atau masyarakat lokal merasa terganggu karena memiliki ketidak siapan
untuk menghadapi dunia modern yang kian pesat berubah. Bisa kita ambil contoh
ketika BBM naik hampir semua penduduk indonesi menjerit karena naiknya semua
harga jual di pasran. Maka sangat wajar tingkat stress penduduk Indonesia
semakin meningkat karena antara pendapatan dan pengeluaran tidak sesuai. Akan
tetapi tidak berhenti sampai disitu dan kemajaun jaman bukanlah sebuah hambatan akan tetapi keadaan yang
harus kita terima dan dijalani dengan ikhlas, dengan salah satunya kita berikhtiar dan yakin terhadap Tuhan yang Maha Esa bahwa
Dia maha pemberi rahmat terhadap umatnya yang mau berikhtiar.
d.
Keterbatasan
materi
Pada umumnya di
era globalisasi saat sekarang ini persaingan semakin ketat, bahkan kedudukan
seseorang bisa ditentukan dengan ukuran materi yang dimilikinya. Semua orang
menginginkan kedudukan dan jabatan karena memiliki tolak ukur dengan materi.
Seperti contohnya mahasiswa di Indonesia dalam setahunnya beribu-ribu bahkan
berjuta-juta wisudawan/wisudawati yang tentunya 99% mencari lapngan pekerjaan,
sedangkan di Indonesia sendiri menyediakan lapangan pekerjaan hanya setengah
persen dari persentasi penduduk Indonesia yang pengangguran. Jadi sangat wajar
jika penduduk Indosenia banyak yang stress karena tidak memiliki kebijakan yang
sewajarnya. Namun sebagai manusia yang sempurna ketimbang makhluk yang lain
tentunya tidak memilki pemikiran yang stagnan akan tetapi terus
berkembang demi menyongsing kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Sedikit
gambaran Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 45.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu”.[3]
Pada
ayat ini dijelaskan bahwa keterbatsan materi bukanlah tolak ukur ketidak
mampuan untuk bahagia. Akan tetapi dengna memohon prtolongan dan berusaha untuk
menjadi lebih baik dengan izin Allah akan tercapainya cita-cita yang selama ini
diharapkan.
e.
Banyak
waktu yang tersisa
Orang sering
berkata “Time Is Money” waktu adalah uang. Istilah ini tentunya sebuah
motivasi yang mendorong manusia untuk selalu tidak menyia-nyiakan waktu yang
tersisa, karena tidak jarang jika memilki waktu yang terbuang sering
mengakibatkan stress ringan, yang dimana stress ringan merupakan stress yang
tingkat tekanannya rendah. Biasanya stress ini akibat sering memiliki waktu
yang terbuang, sehingga berimajinasi yang belum terjangkau oleh kemampuan kita
sendiri.
Jika ditinjau
kembali semua orang memiliki rasa stress, namun stresnya orang yang memiliki
waktu padat berbeda dengan orang yang memiliki waktu luang, sehingga orang yang
memiliki waktu luang sering berimajinsi diluar kemampuannya. yang pada akhirnya
stress karena tidak sanggup menghadapi keadaan yang harus ia terima. Dalam
Al-Qur’an Surat Al-Asr ayat 1-3.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran”.[4]
Sangat
jelas pada ayat ini memiliki kandungan[5] yang amat laur biasa. Bahwa sanya manusia sering mengalami
gangguan dalam hidupnya akibat sering memiliki waktu yang luag, karena pangkat
dan jabatan bukan tolak ukur kebahagiaan seseorang, namun kebahagiaan seseorang
bisa diukur dengan ketakwaan pada Allah SWT. Oleh sebab itu mari kita berusaha
untuk menjadi lebih baik dan memanfaatkan waktu yang sudah ada.
C.
Mengatasi
stress
Rasa setres
bisa datang karena ada sebab, bahkan ada pula stress itu datang tanpa sebab,
yang jelas individu merasakan cemas, kebingungan, tertekan dengan keadaan. Rasa
stress itu akan lebih baik jika tidak dibiarkan, karena jika dibiarkan dengan
begitu saja tentulah hambat laun rasa stress itu akan menjadi penyakit fisik
maupun siskis dan tetntulah perlu secepatnya untuk mencari solusi jalan
keluarya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
1.
Mengatasi
stress secara umum
Banyak sekali cara-cara untuk
mengatasi stress, namun kadang kala kita belum tau bagaimana cara mengatasinya.
Diantranya ada beberapa cara mengatasi stress, setidaknya ada dua cara yang
sering kita temui disekitar kita yaitu:
ü Ketika mengalami stress diusahakan selalu melakukan tindakan yang
sifatnya positif. Semisalkan meminta nsihat terhadap orang lain, bisa juga
mencari dukungan dari orang lain, melakukan sebuah mekanisme pertahanan ego.[6]
Atau bisa juga dengan mencari suasana yang membuat nyaman, sehingga membuat
kita merasa aman dari rasa stress, bisa juga meminta nasihat terhadap para
praktisi yang ahli dalam bidang menanggulangi stress, seperti halnya konselor.
ü Melakukan tindakan yang sifatnya negative, semisalnya minum-minuman
air keras, memakai narkoba, mencari pelampasan dengan lawan jenis, dan lain
sebagianya. Biasanya dengan cara mengatasi seperti ini bukan menyelesaikan
masalah, akan tetapi menambah masalah. Disamping itu pula tindakan seperti ini
dialarang dalam aturan norma-norma agama.[7]
Cara seperti ini sangat tidak efektif, disamping menyalahi aturan agama, akan
tetapi merusak moralitas diri inidividu. Sehingga cara-cara sperti ini harus
dihindari demi kebaikan kita kedepannya.
2.
Mengatasi
stress secara islmai
Islam banyak mengajarkan uamtnya
utnuk selalu dekat kepada Alla SWT yaitu dengan bertujuan untuk terhindar dari
rasa stress. Ada bebrapa penanggualangan stress dalam islam, baik yang
terkandung dalam Al-Qur’an maupun Alhadis yang sudah disiapkan berbagai rupa
oleh para cendikaiwan muslim.
a.
Dalam
kandungan Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan tentang cara
mengatasi stress, yang salah satunya:
·
Al-Baqarah 153 (Wahai
orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar).
Pada ayat ini Allah memberikan seruan kepada orang-orang yang beriman,
ketika ia mendapatkan cobaan hendaklah meminta pertolongan kepada Allah SWT
dengan sabar beserta shalat, dalam artian selalu mengingat kepada Allah SWT.
Karena tidak sedikit ketika mendapatkan cobaan yang begitu besar selalu
berpaling dari sang khalik. Padahal Allah sendiri memberikan jalan dalam
Al-Qur’an bagi orang-orang yang mau bersabar dan memohon pertolongan kepada
Allah SWT.
·
An-Nahl 96 (Apa yang di
sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan
sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan).[8]
·
An-Nahl 110 (Dan
sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah
menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu
sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[9]).[10]
·
Al-Baqarah 155-156 (Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar). (#) (yaitu: orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka berkata “inna lilllahi wa inna lilahi raji’un”[11]
(sesungguhnya kami milik Allah dan kepadanyalah kami kembali).[12]
Ayat Al-Qur’an yang di contohkan diatas hanya sebagian kecil dari
contoh-contoh untuk menanggulangi akibat stress. Namun dengan keterbatasan saya
sehingga hanya beberapa bagian saja yang bisa dicontohkan. Untuk lebih
mengetahui lebih dalam bisa dibuka dalam kitab Al-Qur’an yang sudah begitu
lengkap dengan semua isinya.
b.
Dalam
kandungan hadis Rasulullah Saw banyak sekali nasihat-nasihat untuk
menanggulangi rasa stress yang berkepanjangan, salah satu dari hadist itu:
اُنْظُرُوإِالَى
مَنْ هُوَأَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَاتَنْظُرُواإِلَى مُنْ هُوَ فَوْقَكُمْ
فَهُوَأَجْدَرُأَلَّاتَزْدَرُنِعْمَةَاللهِ عَلَيْكُمْ
Artinya:
lihatlah orang yang lebih rendah diantara kamu, dan jangan melihat orang yang
diatasmu karena itu lebih baik bagimu agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah
yang telah diberikan kepadamu.
Dihadapan Allah
SWT kedudukan harta seseorang bukanlah hal segalanya, akan tetapi yang sering
terjadi kedudukan seseorang sering dilihat dari segi harta yang dimilikinya,
sehingga ia sering sering terjadi iri terhadap yang dimiliki oleh orang lain,
padahal dalam islam untuk mengantidipasi iri terhadap yang dimilik oleh orang
lian yaitu dengan cara bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
c.
Yang
terakhir meminta saran kepada para ahli yang berlandaskan Al-Qur’an dan
Al-Hadist.
ü Diantara para ahli itu bisa kepada para kiyai atau ulama, karean
secara lahiriah mereka lebih dekat kepada Allah SWT, sehingga dalam memberikan
saran mereka lebih mudah karean dilandasi al-qur’an dan al-hadis beserta
ketakwaan kepada Allah SWT.
ü Di era modern sekarang para ahli itu yaitu para peraktisi seperti
konelor islam. Lebih dianjurkan ketika mendapatkan tekanan hidup untuk meminta
konseling pada konselor yang islami, karena mereka faham dengan hokum islam,
serta lebih faham dengan keadaan psikologis klien, sehingga lebih mudah dalam
menangani stress berkepanjangan yang dialami klien.
Mengatasi rasa stress buaknlah hal yang mudah, tentunya perlu
melewati tahap-tahap tertentu. Akan tetapi dibalik semua beban hidup ada hikmah
yang belum terungkap. Problem stress bukan lah hal yang biasa yang sering kita
alami, namun bagaiana kita menyiakpinya. Dari beberapa pemaparan diatas bisa
kita mengambil kesimpulan bahwa rsa stress itu tergantung pada diri kita
sendiri yang mengendalikannya. Mari kita muali belajar dari hal yang terkecil,
yaitu melajar merubah paradigm yang asalnya selalu negative akan tetapi
sekarang kita rubah menjadi energy positive, karena semua permasalahan ada
jalan keluarnya, bahkan ada hikmah yang luar biasa sebagai pembelajaran dalam
hidup kita.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Stress
merupakan gangguan psikis maupun fisik yang dialami oleh setiap maunisia,
sehingga ia merasa tidak nyaman dengan keadaan yang sedang dialaminya. Akan
tetapi keadaan stress yang sering dialami diluar kebiasaan. Gejala stress ini
bisanya dipengaruhi oleh kondisi tubuh yang kurang mendukung, atau ada factor
ekternal seperti pengaruh lingkungan, cuaca dll.
Dalam penulisan
karya ilmiah ini sedikit digambarkan mengenai factor-faktor stress serta cara
penanggualagan stress untuk menjadi energi positive. Namun saya khusunya
penulis sangat menyadari dalam penulisan ini jauh dari sempuran, karena harapan
kedepan penulis menginginkan membuat karya yang lebi biak lagi agar bisa
bermanfaat untuk semua orang. Maka dari itu kepada pembaca meminta kritik
maupun sarannya yang membangun supaya kedepannya mampu menulis yang lebih baik
lagi dan berguan untuk kepentingan orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Terjemahnya dan Asbabun Nuzul. (2009). Surakarta: PT.
Indiva Kreasi.
Mushaf Al-Ajhar. (2010). Al-Qur'an Dan Terjemah. Bandung:
Hilal.
Nurul Chomaria. (2009). Tips Jitu Dan Praktis Mengusir Stres.
Banguntapan Yogyakarta: Diva Press.
Kam Imam. (2009). Quantum Emotion “The Simple Ways for
Your Beautiful Life”. Yogyakarta: Gara Ilmu.
Kutipan Dari E-book
Ebta Setiawan, KBBI offline Versi 1.1, (http://pusat
bahasa.diknas.go.id/KBBI, Freeware 2010)
Kutipan Dari Internet
http//Pengertian Stress dan General Adaptation Syndroms _ BlogK
Putih. Jam 18.10, tanggal 23 november 2013.
[1] Ebta Setiawan,
KBBI offline Versi 1.1, (http://pusat bahasa.diknas.go.id/KBBI, Freeware
2010)
[2]
http//Pengertian Stress dan General Adaptation Syndroms _ BlogK Putih. Jam
18.10, tanggal 23 november 2013.
[3]
Al-Qur’an
Terjemahnya dan Asbabun Nuzul (Surakarta: PT. Indiva Kreasi, 20009). Hlm 7
[4]
Al-Qur’an
Terjemahnya dan Asbabun Nuzul (Surakarta: PT. Indiva Kreasi, 20009). Hlm 601
[5] Surat ini menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan
masanya dengan sebaik-baiknya termasuk golongan yang merugi
[6] Nurul
Chomaria, Tips Jitu dan praktis Mengusir Stres, (Banguntapan Yogyakarta: Diva
Press, 2009), hlm 144
[7] Ibid., hlm,
145
[8] Mushaf
Al-Ajhar, Al-Qur'an Dan Terjemah. (Bandung: Hilal, 2010), hlm, 279.
[9] Mereka ini
adalah kelompok kaum mustadh’afiin (orang-orang yang lemah) di Mekah yang
dihinakan ditengah-tengah masyarakat diserang dengan berbagaim macam fitnah.
Kemudian Allah memberikan berbagai kesempatan kepada mereka untuk menyelamatkan
diri untuk berhijrah meninggalkan keluarga dan harta kekayaan dalam rangka
mencari ridha Allah.
[10] Ibid., hlm,
279.
[11] Maksudnya,
mereka menghibur diri dengan ucapan tersebut atas atas musibah yang menimpa
mereka. Mereka mengetahui bahwa diri mereka adalah milik Allah, dan Dia
memperlakukan hamba-hamba-Nya menurut kehendak-Nya. Merekapun mengetahui bahwa
Allah tidak akan menyia-nyiakan amal sebesar biji sawi pun kelak di hari
kaiamat.
[12] Ibid., hlm, 24
Komentar
Posting Komentar